Hukuman mati belum memberikan efek jera bagi para pengedar narkotika di tanah air. Orangtua mau tidak mau harus siap dan waspada akan bahaya NAPZA yang mengintai anak-anak. Berikut beberapa informasi mengenai NAPZA yang penting diketahui orangtua.
Apa tanda-tanda anak yang mulai menggunakan obat-obat terlarang/psikotropika?
Obat terlarang, yang kini dikenal dengan istilah NAPZA (narkotika, psikotropika dan zat adiktif) merupakan zat yang menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, serta fungsi sosial, jika masuk ke dalam sistem tubuh manusia, serta dapat mengakibatkan ketagihan dan ketergantungan. Ciri-ciri ketergantungan NAPZA yang perlu diwaspadai antara lain:
Jenis NAPZA apa saja yang umum beredar di kalangan anak/remaja, dan apa ciri-cirinya?
Faktor apa saja yang dapat memicu penggunaan obat terlarang pada anak?
PANTAU PERGAULAN ANAK
Anak adalah mahluk yang masih memerlukan bimbingan dan perlindungan orang tua. Jangan biarkan anak masuk ke dalam lingkungan pergaulan yang tidak baik dan kehilangan arah dalam meniti hidup mereka. Orangtua mengemban tanggung jawab penuh untuk membimbing anak-anak meniti hidup dan mempersiapkan masa depan mereka.
Bagaimana membekali anak, terutama anak yang berasal dari keluarga kurang harmonis/broken home?
Memberikan fondasi yang kuat berupa pendidikan agama dan moral secara konsisten sangat penting untuk membentengi anak. Orangtua juga hendaknya mengisi waktu luang bersama anak dengan memaksimalkan komunikasi meskipun orangtua berpisah.
Lingkungan yang seperti apa yang memiliki pengaruh kurang baik terhadap anak, terutama dalam hal pergaulan bebas?
Jaga anak untuk tidak masuk ke dalam lingkungan yang dapat memberikan pengaruh/contoh kurang baik, seperti pergaulan bebas, yang belum pantas bagi anak-anak, karena mereka belum dapat membentengi diri.
Apakah ada perilaku tertentu yang perlu diwaspadai oleh orangtua?
Orangtua sebaiknya harus selalu waspada, apapun perubahan perilaku anak yang terjadi, terutama perilaku yang tidak sesuai dengan standar norma-norma serta etika. Contoh perilaku yang harus diwaspadai adalah suka berbohong, bolos sekolah, berkelahi, atau sering mengurung diri.
Bagaimana cara memilah ruang pergaulan anak, tanpa membuat anak merasa dikekang?
Sebaiknya orangtua berperan aktif memilih ruang pergaulan anak. Pilihlah ruang pergaulan yang positif, dimana terjalin kerjasama antar individu untuk menghasilkan hal-hal yang positif pula. Hal terpenting adalah komunikasi yang baik antara orangtua dan anak.
Dengan demikian orangtua dapat memberikan informasi mengenai hal-hal yang baik kepada anak, dan sebaliknya anak dapat mengekspresikan perasaannya tanpa merasa takut. Komunikasi yang baik juga dapat menjadi salah satu benteng yang mampu melindungi anak dari pengaruh lingkungan yang kurang baik.
Bagaimana cara memonitor perilaku anak, tanpa membuat mereka terintimidasi?
Orangtua sebaiknya mengawasi dan memonitor perilaku anak, namun tetap memberikan mereka kebebasan dalam koridor tertentu. Artinya, pergaulan mereka harus dibatasi dan didampingi, terutama bagi anak-anak di bawah umur. Pembatasan dan pendampingan tersebut termasuk akses internet, sosial media, juga lingkungan sosial yang dapat memberikan pengaruh negatif bagi anak.
Pada usia berapa sebaiknya pergaulan anak mulai diawasi?
Sejak anak sudah mulai belajar berinteraksi dengan lingkungan sosial pada usia 2 tahun keatas, orang tua harus mulai mengawasi pergaulannya. Mengapa? Karena pada saat usia tersebut anak bagaikan sponge dapat menyerap dengan mudah apa yang dilihat dan didengar dan membuat anak cenderung untuk meniru.
CARI BANTUAN PARA AHLI
Orang tua adalah manusia yang tidak luput dari kekurangan. Jangan sungkan dan segan mencari bantuan dari para ahli, psikolog, psikiater, maupun pemuka agama, jika orangtua mengalami kesulitan dalam menangangi masalah perilaku anak. Bantuan yang diberikan para ahli yang kompeten akan meringankan beban orang tua, sehingga diharapkan dapat memberikan solusi terbaik bagi permasalahan anak.
Ditulis oleh :
Dr. Guntara Hari, SpKJ – Tim dokter spesialis Kesehatan Jiwa
Siti Sa’diah Syam, M.Psi – Tim Psikologis Klinis
Eka Hospital http://www.ekahospital.com/