Karakteristik nyeri dada angina
Nyeri dada angina memiliki karakteristik khas (tipikal) yaitu:
Berbagai factor yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit angina pectoris, meliputi:
PENGOBATAN
Pada dasarnya bertujuan untuk memperpanjang hidup dan memperbaiki kualitas hidup dengan mencegah serangan angina baik secara medikal atau pembedahan.
A. Pengobatan medikal
Bertujuan untuk mencegah dan menghilangkan serangan angina.
Ada 3 jenis obat yaitu :
B. Pembedahan Prinsipnya bertujuan untuk :
- memberi darah yang lebih banyak kepada otot jantung
- memperbaiki obstruksi arteri koroner.
Ada 4 dasar jenis pembedahan :
Metode terbaru lain di samping pembedahan adalah :
KEPUSTAKAAN
Angina pectoris atau sering disebut oleh masyarakat awam sebagai “Angin Duduk” adalah suatu kondisi dimana kita merasakan nyeri pada dada yang sangat dimana hal ini disebabkan oleh adanya suatu kondisi yang menyebabkan otot jantung kurang mendapat pasokan darah dan oksigen dimana hal ini bisa terjadi saat beraktivitas ataupun disaat istirahat .
Nyeri dada angina disebabkan oleh ketidak seimbangan antara pasokan oksigen dari pembuluh darah koroner jantung dan penggunaan oksigen oleh otot-otot jantung. Pasokan oksigen yang menurun dapat diakibatkan oleh penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner, sedangkan bertambahnya penggunaan oksigen dapat terjadi akibat kelelahan fisik maupun psikis. Akibat tidak cukupnya pasokan oksigen dari pembuluh darah koroner ini, maka kontraksi otot-otot jantung pun terganggu. Inilah yang kemudian akan mengirimkan sinyal pada tubuh Anda berupa keluhan nyeri dada.
Seperti yang kita ketahui bersama, otot jantung terus bekerja selama kita hidup serta memompa darah ke seluruh organ tubuh kita. Dalam bekerja untuk memompa darah, maka jantung memerlukan pasokan darah yang kaya akan oksigen untuk bisa bekerja dengan baik.
Pasokan darah yang masuk ke organ jantung disediakan oleh dua pembuluh darah besar yang dikenal sebagai arteri coroner kanan serta arteri coroner kiri. Kedua arteri jantung sendiri berasal dari ventrikel kiri untuk memasok darah ke seluruh organ tubuh yang disebut aorta.
Gangguan seperti ini bisa terjadi karena suplai oksigen yang turun disebabkan oleh adanya aterosklerosis coroner atau spasme arteria coroner maupun karena kebutuhan oksigen yang lebih banyak.
Keadaan seperti itulah yang mengembangkan terjadinya angina pectoris. Nantinya penyakit angina pectoris ini akan berkembang menjadi infark miokard jika tidak berobat dengan benar
Gejala Angina Pectoris antara lain :
Didapatkan rasa tidak enak di dada yang tidak selalu sebagai rasa sakit, tetapi dapat pula sebagai rasa penuh di dada, tertekan, nyeri, tercekik atau rasa terbakar. Rasa tersebut dapat terjadi pada leher, tenggorokan, daerah antara tulang skapula, daerah rahang ataupun lengan. Sewaktu angina terjadi, penderita dapat sesak napas atau rasa lemah yang menghilang setelah angina hilang. Dapat pula terjadi palpitasi, berkeringat dingin, pusing ataupun hampir pingsan.
3 tipe angina:
KEPUSTAKAAN